Akan tetapi harapannya kandas. Dia tidak bisa mewujudkan sumpahnya. Dia hanya diberi setengah bayi. Rasulullah menjelaskan sebabnya, dia lupa mengucapkan ‘insya Allah’ walaupun Malaikat telah mengingatkan itu kepadanya. Dan sepertinya Sulaiman sedang sibuk dengan urusan-urusannya sehingga membuatnya lalai mengucapkannya itu agar takdir Allah terlaksana padanya.
وَتَفَقَّدَ الطَّيْرَ فَقَالَ مَا لِيَ لَا أَرَى الْهُدْهُدَ أَمْ كَانَ مِنَ الْغَائِبِينَ لَأُعَذِّبَنَّهُ عَذَاباً شَدِيداً أَوْ لَأَذْبَحَنَّهُ أَوْ لَيَأْتِيَنِّي بِسُلْطَانٍ مُّبِينٍ
Para ulama pakar menyebutkan, tafsir yang paling pas untuk “ujian” yang disebut ayat tersebut di atas, adalah hadits shahîh yang diriwayatkan oleh Bukhâri dan Muslim:
Di antara mereka terdapat seorang lelaki yang diserupakan oleh mereka mempunyai kekuatan yang mirip dengan sahabat Umar ibnul Khattab. Lelaki itu berkata, "Demi Allah, sungguh aku akan mencobanya."
Berita tersebut sampai ke telinga Firaun sampai akhirnya ia memutuskan untuk membunuh seluruh bayi laki-laki dari bani Israil.
Konsekuensi dari kesimpulan pertama di check here atas menyebabkan kalimat “saat itu jumlah isteri-isteri Beliau sebelas orang” di hadis tersebut menjadi salah, informasi dari jalur Mu’adz ditolak. Seperti inilah posisi Ibn Hajar al-Asqalani.
فَسَخَّرْنَا لَهُ الرِّيحَ تَجْرِي بِأَمْرِهِ رُخَاءً حَيْثُ أَصَابَ . وَالشَّيَاطِينَ كُلَّ بَنَّاءٍ وَغَوَّاصٍ . وَآَخَرِينَ مُقَرَّنِينَ فِي الْأَصْفَادِ
“Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar berkata, telah menceritakan kepada kami Mu’adz bin Hisyam berkata, telah menceritakan kepada saya bapakku dari Qatadah berkata, telah menceritakan kepada kami Anas bin Malik radliallahu ‘anhu berkata: ‘Adalah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mendatangi isterinya pada waktu yang sama di malam hari atau siang hari, saat itu jumlah isteri-isteri Beliau sebelas orang’.
Akhirnya mereka memberinya dua ekor ikan yang tidak terpakai oleh mereka. Sulaiman tidak mengindahkan lagi luka akibat pukulan, ia bangkit menuju ke tepi pantai, lalu membelah perut kedua ikan itu dan mencucinya. Ternyata ia menjumpai cincinnya berada di dalam perut salah satu dari kedua ekor ikan pemberian itu.
Maka Sulaiman mencarinya, dan tersebutlah bahwa di tepi laut tersebut terdapat sebuah mata air yang biasa didatangi oleh jin Sakhr untuk minum darinya seminggu-sekali. Lalu Nabi Sulaiman mengeringkan airnya dan menggantinya dengan khamr.
Ketika itu juga ia dikelilingi burung-burung dan lain-lainnya. Lalu muncullah Nabi Sulaiman dalam bentuk yang tidak seperti biasanya, yakni tanpa pakaian kebesaran, ia melihat bahwa di singgasananya telah duduk seseorang.
Mungkin ada yang bertanya, “Bagaimana Sulaiman bersumpah terhadap sesuatu yang akan terjadi pada masa mendatang?” padahal terjadinya hal semacam ini termasuk perkara di mana seorang hamba Allah yang shalih tidak semestinya memastikan.
وَلَقَدْ فَتَنَّا سُلَيْمَانَ وَأَلْقَيْنَا عَلَىٰ كُرْسِيِّهِ جَسَدًا ثُمَّ أَنَابَ
Disebutkan hanya ada satu orang yang mengandung, tetapi ia melahirkan bayi yang cacat, yaitu badannya cuma separuh.